Zat aktif dalam temulawak dapat melawan kanker payudara.
Pada usia 47 tahun, Sutirah tidak lagi terlalu memikirkan kecantikan. Namun, ketika suatu pagi ia merasakan kemunculan benjolan sebesar jempol di payudara kiri, Sutirah pun galau. Maklum, setahun sebelumnya, Sri Rahayu alias Ayu, anak Sutirah, mengalami kejadian serupa. Ayu malah menjalani pengangkatan kanker di payudara kiri. Ia takut menjalani operasi sehingga enggan memeriksakan diri ke dokter.
Padahal, ia merasakan nyeri dan panas di dada, terutama di sekitar benjolan hampir setiap saat. Menurut pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, dr Ari Udiyono MKes, kanker payudara terjadi ketika sel kehilangan pengendalian dan mekanisme normal sehingga pertumbuhannya tidak terkendali. Gejala awal munculnya benjolan abnormal di payudara.
Riwayat keluarga
Benjolan itu membesar diikuti berbagai gejala klinis seperti pendarahan atau rasa nyeri. “Kalau dilakukan pemeriksaan histopatologi, di benjolan itu ada sel ganas atau kanker,” kata dr Ari. Pemicu kanker payudara antara lain pertambahan usia, faktor genetik, atau terlalu dini mengalami menstruasi maupun terlambat menopause. Faktor lain yang turut meningkatkan risiko antara lain usia melahirkan anak pertama di atas 30 tahun, menjalani terapi hormonal, atau obesitas.
Menurut dr Ari jika gejala ditemukan lebih dini, maka peluang penyembuhan pun lebih besar. Caranya melalui tindakan pengangkatan massa tumor, radioterapi, atau kemoterapi. Paham dengan perasaan sang ibu, Ayu tidak memaksanya memeriksakan diri kepada dokter. Ia lantas mengajak Sutirah mengunjungi klinik milik Ning Harmanto, herbalis di Koja, Jakarta Utara. Ning memberikan kapsul temulawak yang harus dikonsumsi sebanyak 15 kapsul setiap hari.
Demi kesembuhannya, Sutirah mengonsumsi masing-masing 5 kapsul itu setiap pagi, siang, dan malam hari. Setelah 10 hari konsumsi rutin, Sutirah kembali mengunjungi Ning. Dari hasil pemeriksaan, benjolan di payudaranya mengempis, lunak, dan tidak ada lagi rasa nyeri atau panas di sekitar benjolan. Sutirah pun melanjutkan konsumsi untuk membersihkan sel kanker yang tersisa.
Menurut Ning Harmanto temulawak memiliki beragam manfaat. Curcuma xanthorrhiza itu membantu penyembuhan penyakit sembelit, mag, asma, hepatitis, serta gangguan kantong empedu. Java turmeric itu juga mampu membersihkan dan memperbaiki sistem pencernaan dan mengoptimalkan penyerapan nutrisi di usus. Kandungan utama temulawak adalah xantorizol dan kurkumin yang efektif menghambat pertumbuhan sel kanker.
Senyawa aktif itu memicu apoptosis atau program bunuh diri sel kanker. Selain temulawak, Ning juga menambahkan bahan lain seperti buah mahkota dewa, daun dewa, temuputih, temumangga, dan pegagan. Bahan-bahan tambahan itu mengandung antioksidan dan berkhasiat untuk pencegahan dan pengobatan kanker, tumor, dan kista.
Minuman instan
Irwan Tan dari PT Citra Deli Kreasitama—produsen temulawak instan Sari Temulawak 85—menyatakan sampai saat ini khasiat temulawak yang umum diketahui adalah untuk pelindung hati. Padahal, khasiat temulawak sejatinya beragam. Sediaan temulawak pun banyak terdapat di pasaran dalam berbagai bentuk seperti kapsul, serbuk atau kaplet. PT Citra Deli Kreasitama mengolah rimpang temulawak dalam bentuk granul atau serbuk dan kaplet.
Selain sediaan murni, untuk menambah khasiat dan rasa produsen herbal di Tangerang Banten itu menambahkan kombinasi madu dan jeruk serta kombinasi madu dan lemon. Menurut Irwan untuk mendapatkan serbuk temulawak dengan kualitas yang bagus, PT Citra Deli memiliki kebun sendiri. Waktu panen pun tidak asal. Untuk mendapatkan hasil maksimal, panen dilakukan saat tanaman tidak terlalu tua, juga tidak terlalu muda.
“Saat itu kandungan bahan aktif temulawak mencapai tingkat tertinggi,” kata Irwan. Konsumen akan merasakan khasiat kuat rimpang temulawak yang kaya kandungan bahan aktif kurkumin dan xantorizol. Senyawa aktif itu benteng bagi tubuh dan terbukti manjur mengatasi sel kanker. (Muhammad Awaluddin)
Sumber : t r u b u s – o n l i n e . c o . i d