

Kefir juga berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi. Itulah hasil penelitian Andi Febrisiantosa dan rekan dari Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor pada 2013. Riset menunjukkan kefir menghambat aktivitas ACE (Angiotensin Converting Enzyme) sekitar 73%. “ACE bertanggungjawab pada proses kemunculan hipertensi,” kata dosen di Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, IPB, Dr Irma Isnafia Arief SPt, MSi.
Irma menuturkan pemberian kefir kepada penderita tuberkulosis berdampak positif. Bekerja sama dengan sebuah pusat kesehatan masyarakat di Ciampea, Kabupaten Bogor, Irma dan rekan dari Fakultas Peternakan IPB memberikan kefir kepada penderita tuberkulosis. Hasilnya, “Nafsu makan dan bobot makan mereka (penderita TB, red) meningkat,” katanya. (Rosy Nur Apriyanti)
Sumber : t r u b u s – o n l i n e . c o . i d