

Jamur ini terbilang cukup unik, karena bentuknya yang mirip dengan paha ayam. Jamur dengan nama latin Coprinus comatus merupakan salah satu jenis jamur yang memiliki kandungan protein yang tinggi. Bahkan juga dipercaya sangat baik bagi penderita leukimia, di Indonesia sendiri jamur paha ayam relatif belum cukup dikenal.
Bahkan masakan yang diolah dari jamur paha ayam juga cukup laris manis dipasaran. Jika kamu mengenal drumstik yang merupakan makanan ringan hasil olahan jamur paha ayam, bentuknya mirip seperti paha ayam. Pada kalangan kaum vegetarian menggunakan jamur sebagai salah satu bahan makanan pengganti daging. Jika kamu tertarik, maka berikut 6 tahap budidaya jamur paha ayam.
1. Tahap Persiapan Kumbung
- Dapat terbuat dari bahan yang berasal dari papan atau juga dari geribik, namun juga bisa dibuat sebagaimana bangunan semi permanen
- Ukuran bangunan idealnya berukuran 5×5 meter dengan tinggi bangunan 3 meter, sedangkan bagian atap yang tidak perlu di plafon
- Tidak jauh dari sumber air, sehingga memudahkan proses pemeliharaan
- Perlu dibuatkan rak-rak dengan ukuran panjang 1-3 meter serta tinggi 2-2,5 meter
- Rak dibuat dalam tiga tingkatan
- Kumbung harus dilengkapi dengan satu buah pintu serta satu buah jendela yang bisa dibuka-tutup secara manual
- Jaga selalu kumbung dalam kondisi yang bersih, sebaiknya sebelum digunakan seprot terlebih dahulu memggunakan pestisida agar mematikan hama yang bisa menganggu proses budidaya
2. Tahap Pembuatan Baglog
- Persiapkan semua bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat baglog seperti serbuk kayu, bekatul juga kapur
- Komposisi jumlah masing-masing bahan yakni 80 % serbuk kayu, 15 % bekatul serta 5 %kapur
- Gunakan bahan yang berkualitas baik, pada serbuk gergaji sebaiknya hindari jenis kayu yang bergetah, karena akan miselium jamur tidak akan mampu tumbuh
- Pastikan bahwa semua bahan telah diayak lalu diambil hanya bagian terbaiknya
- Campurkan semua bahan kemudian aduk hingga merata lalu diamkan selama satu hari baru kemudian keesokan harinya di buat baglog
- Setelah itu tambahkan air hingga rata serta kadar air mencapai 80%
- Cara paling mudah ialah dengan mengepalkan adonan baglog, jika adonan tidak hancur maka kadar air sudah memenuhi kriteria
- Kemudian, masukkan wadah adonan kedalam plastik PP tahan panas yang berukuran 1 Kg
- Masukkan adonan hingga baglog padat, jika memiliki mesin press maka kamu bisa menggunakannya agar mempercepat proses pembuatan baglog
- Setelah semua baglog terisi maka tahap berikutnya ialah proses sterilisasi
3. Tahap Sterilisasi Baglog
- Persiapkan tungku dan drum besar
- Lalu berikan alas kayu pada bagian dasar drum, kemudian isikan air
- kemudian susun dan masukkan baglog kedalam drum hingga penuh
- lalu tutup drum dan nyalakan api dengan besar api yang konstan
- Menjaga agar api jangan sampai mati
- Sterilisasi memerlukan waktu 6 hingga 8 jam
- Setelah sterilisasi selesai, tunggu hingga suhu baglog dingin lalu kemudian pindahkan ke dalam ruang tanam
4. Tahap Penanaman dan Inkubasi
- Siapkan alat tanam berupa spatula, lampu bunzen, karet gelang, cincin baglog juga bibit jamur paha ayam F2
- Sebelum menanam sebaiknya ganti pakaian dengan pakaian yang bersih, jangan lupa sebelum masuk semprot tangan menggunakan alkohol
- Lakukan penanaman dengan mengambil 3-4 sendok bibit lalu tanamkan dipermukaan baglog
- Kemudian masukkan cincin ke mulut baglog
- Setelah itu kemudian tali mulut botol dengan kencang
- Setelah itu, tutup mulut botol menggunakan kapas
- Sterilkan spatula setiap akan digunakan dengan cara membakarnya ke atas lampu bunzen
- Lakukan tahapan penanaman yang sama hingga bibit habis
5. Tahap Perawatan dan Pemeliharaan
Pada tahap perawatan dan pemeliharaan jamur paha ayam ini tidaklah terlalu sulit. Beberapa hal yang wajib diperhatikan ialah pengairan juga penanggulangan hama dan penyakit.
Pengairan dilakukan dengan penyiraman yang dilakukan minimal dua kali sehari, yakni pada pagi juga sore hari. Penyiraman bisa dilakukan dengan menggunakan selang yang diberi nozzle pada ujungnya sehingga akan menghasilkan partikel-partikel kecil air. Penyiraman dilakukan pada bagian lantai dan atap kumbung. Frekuensi penyiraman bisa ditingkatkan hingga beberapa kali terutama pada saat cuaca panas. Selalu gunakan air bersih saat melakukan penyiraman agar terhindar dari kontaminasi bakteri.
Jamur sangat mudah terserang hama serta penyakit saat musim hujan, oleh karena itu kamu bisa mengurangi frekuensi penyiraman agar kondisi cuaca tidak terlalu lembab. Selain itu penanggulangan hama penyakit bisa juga dilakukan secara preventif yakni dengan menyingkirkan atau membunuh hewan yang ditemukan.
6. Pemanenan
Itulah tadi, 6 tahap budidaya jamur paha ayam. Tentu dapat menjadi referensi bagi kamu dalam memulai usaha. Semoga artikel ini bermanfaat.
Sumber : i l m u b u d i d a y a . c o m